Elemen
Internet of Things (IoT) dibentuk dari sejumlah elemen dasar, seperti yang dutunjukkan pada Gambar 1. 3. Elemen-elemen tersebut meliputi: Indentifikasi, Sensing, Layanan, Komputasi, Semantik, dan Komunikasi.

Gambar 1. 3. Elemen dasar Internet of Things (IoT)
1. Identifikasi memegang peran krusial dalam setiap jaringan komunikasi atau transmisi data. Keakuratan identifikasi menjadi elemen kunci dalam arsitektur IoT untuk penamaan dan pemadanan layanan dengan klaimnya. Klaimnya” di sini berarti janji fungsi layanan. Jadi “pemadanan layanan dengan klaimnya” artinya memverifikasi bahwa nama layanan cocok dengan fungsinya yang dijanjikan. Contoh: jika “SensorA” mengklaim mengukur suhu dan kelembapan, proses identifikasi harus memastikan SensorA benar-benar menyediakan kedua fungsi tersebut. Namun, penentuan ID objek beserta alamat IP yang relevan dalam sistem IoT menimbulkan tantangan tersendiri. ID berfungsi sebagai penanda nama suatu objek atau perangkat, sedangkan alamat menunjukkan posisi terkini dalam ruang lingkup jaringan. Pembeda antara identifikasi objek dan alamat menjadi sangat penting karena model identifikasi tidak bersifat unik, dan objek dapat menggunakan alamat IP publik di dalam jaringan. Oleh karena itu, model yang dikembangkan harus mampu mengatasi kendala tersebut serta memastikan identifikasi setiap objek dalam jaringan secara tepat.
2. Dalam komunikasi, secara umum, sebagian besar perangkat IoT memiliki sumber daya terbatas; dengan keterbatasan ini, perangkat terhubung ke perangkat heterogen dalam kondisi transmisi yang rentan terhadap kehilangan paket dan gangguan sinyal. Wi-Fi, Bluetooth, NFC, RFID, dan berbagai standar IEEE adalah beberapa teknologi komunikasi yang digunakan dalam IoT
3. Sistem IoT dirancang untuk mengakuisisi data dari wilayah tertentu menggunakan perangkat sensing. Perangkat ini menangkap informasi lingkungan nyata dan mengirimkannya ke basis data atau cloud untuk diprosesan lebih lanjut. Contoh perangkat sensing meliputi sensor konvensional dan sensor yang dapat dikenakan (wearable sensor). Dalam konteks Internet of Things, istilah sensor dan aktuator menjadi hal yang tidak dapat dipisahkan, walaupun secara perangkat keras memiliki peran yang berbeda, yaitu: sensor berfungsi untuk membaca data, aktuator menerima perintah dari pengendali. Komputer papan tunggal seperti Arduino Yún dan Raspberry Pi, yang dilengkapi sensor serta mendukung protokol TCP/IP dan mekanisme keamanan, banyak dimanfaatkan dalam aplikasi IoT. Semua perangkat tersebut terhubung ke portal manajemen pusat untuk menyampaikan data yang diperlukan pengguna secara andal.
4. Kapasitas komputasi perangkat keras merupakan aspek penting dalam ekosistem IoT. Unit-unit seperti mikroprosesor, mikrokontroler, dan aplikasi perangkat lunak berperan sebagai pengolah utama. Beberapa platform populer untuk pengembangan IoT meliputi Arduino, Raspberry Pi, ESP32, dan perangkat lainnya. Di sisi perangkat lunak, tersedia:
-
- Sistem Operasi Real-Time (RTOS): Menjamin eksekusi tugas dengan batas waktu yang ketat.
- TinyOS: Mendukung operasi ringan pada perangkat berdaya terbatas.
- latform Cloud: Menangani pemrosesan data berukuran besar secara real time.
Meskipun beragam pilihan telah ada, beberapa komponen komputasi masih memiliki keterbatasan performa, sehingga penelitian terus dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan keandalannya.
5. IoT menyediakan berbagai jenis layanan yang umumnya diklasifikasikan sebagai berikut:
-
- Layanan Berbasis Identitas yang meliputi sebagian besar perangkat real-time yang memerlukan pengenalan dan autentikasi objek.
- Layanan Agregasi Informasi yang yang berfungsi mengumpulkan data mentah dari sensor dunia nyata dan menyalurkannya ke aplikasi IoT yang sesuai.
- Layanan Kolaboratif dilakukan melalui memanfaatkan data terkumpul untuk analitik dan pengambilan keputusan bersama.
- Layanan Ubiquitous berfungsi untuk menyediakan sistem kolaboratif yang siap beroperasi kapan saja dan di mana saja sesuai kebutuhan pengguna.
6. Operasi semantik dalam IoT bertujuan mengekstraksi informasi abstrak yang berguna secara cerdas dari berbagai objek. Ini mirip dengan ekstraksi pengetahuan, seperti menemukan sumber daya yang meningkatkan kinerja model. Beberapa teknologi semantik yang banyak diadopsi dalam sistem IoT meliputi: Resource Description Framework (RDF), World Wide Web Consortium (W3C), Efficient XML Interchange (EXI), Web Ontology Language (OWL).